KASIH TANPA BATAS
Namanya Romi Alber Wisaputra Mendrofa. Di sekolah sering dipanggil "romi". Anak yang kreatif punya banyak bakat dan sering aktif dalam berbagai komunitas. Dalam keterbatasan fisiknya, romi membuktikan kepadaku bahwa dititik terendah sekalipun ia menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah penolong. Romi memiliki bakat luar biasa dalam bermusik, ia belajar bermain gitar dengan caranya sendiri, menggunakan tangganya untuk menciptakan melodi yang indah. Meskipun aku tahu ada banyak orang yang meragukan kemampuannya, tapi romi tidak pernah menyerah ia menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya.
Hari itu, aku mencoba memberi tugas untuknya sekaligus membuat tantangan yang baru menciptakan sebuah lagu rohani yang bertema "Kasih Tanpa Batas". Dengan usaha dan semangatnya ia menciptakan setiap lirik-lirik lagu yang ia buat sendiri. Dari setiap lirik yang ia tulis aku tahu ada kenyakinan dan harapan yang besar yang selalu ia gumuli setiap harinya, namun ia percaya kasih dari Dia adalah kasih yang paling sempurna.
Setiap lirik yang ditulis adalah bagian dari kisah perjalanan yang mungkin suatu saat akan menjadi memoriam panjang dari berbagai sedikit kisah bersama denganNya, yang menjadi bukti bahwa Anugerah Keselamatan dariNya akan membawa setiap orang yang melihat dan percaya bahwa Kasih dan Keselamatan benar hanya dariNya.
ANUGERAH KESELEMATAN DARI-MU
Cipt. Romi Mendrofa
Di atas bukit Golgota
Engkau disalibkan
Engkau disiksa dan dihina
Mahkota duri di kepala-Mu
Batapa besarnya kasih-Mu
Engkau rela mati untukku
Darah-Mu selamatkanku
Dari semua dosaku
Reff:
Sungguh tak terbatas kasih-Mu
Darah-Mu tercurah untukku
Anugerah keselamatan dari-Mu
Tebusku dari dosaku
Melihat salib-Mu oh Yesus
Ku teringat besar kasih-Mu
Ku bersyukur, tuk anugerah-Mu
Engkaulah Juruselamatku
Lagu ini saya buat terinspirasi dari salah satu video yang ditayangkan pada ibadah bulanan komunitas AMPUH (Anak Muda Punya Harapan) dengan tema “Unconditional love.” Pada video tersebut saya menyaksikan penderitaan Yesus di atas Kayu Salib. Ketika darah-Nya bercucuran, daging pada tubuh-Nya terkoyak, dan ketika mahkota duri diletakkan di kepala-Nya, saya ingin menggambarkan penderitaan Yesus tersebut dalam lirik-lirik sederhana. Selain itu di bait lagu selanjutnya saya menuliskan kekaguman dan rasa syukur bahwa kita telah diselamatkan dari hukum dosa. Dan di bait terakhir saya ingin menuliskan bahwa salib itu adalah bentuk kasih Allah kepada kita yang telah menerima anugerah keselamatan. Lewat lagu sederhana ini saya ingin menyampaikan pesan bahwa kasih Yesus tidak terbatas. Kasih-Nya untuk siapa saja yang percaya dan menerima-Nya sebagai juruselamat.
PENULIS LAGU
Nama Lengkap : Romi Alber Wisaputra Mendrofa
Tempat, tanggal lahir : Hilizia, 31 Maret 2001
Alamat : Desa Hilizia Lauru, Kecamatan Hiliserangkai,
Kabupaten Nias
Umur : 24 Tahun
Hobby : Main musik, nyanyi, melukis, editing video, mixing audio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar